Besar-kecilnya elemen visual perlu Anda
perhitungkan secara cermat sehingga desain komunikasi visual memiliki nilai
kemudahan baca (legibility) yang
tinggi. Langkah pertama untuk mempermudah penyusunan elemen- elemen desain
adalah dengan membuat skala prioritas (visual
hierarchy). Tulis semua informasi yang akan Anda sampaikan. Urutkan dari
atas, mulai dari informasi yang paling penting, sampai ke elemen yang paling
tidak penting. Hal ini seolah- olah Anda hendak menyarankan pada pembaca
informasi mana yang perlu didahulukan untuk dibaca. Informasi yang dianggap
paling penting, baik verbal maupun visual, perlu ditonjolkan dengan ukuran
lebih besar dan mencolok. Demikian pula warna, bentuk dan posisinya, secara
visual perlu dibuat kontras dan menonjol sehingga menjadi focal point.
Besar- kecilnya ukuran huruf untuk
judul, subjudul dan teks sebaiknya Anda perhitungan sehingga dapat mempermudah
pembaca dalam memilih informasi mana yang perlu dibaca pertama, kedua dan
seterusnya. Demikian pula dengan foto, jika Anda menggunakan beberapa foto maka
perlu dicermati foto mana yang lebih penting untuk dibuat lebih besar dari
foto- foto lain yang kurang penting. Perbedaan ukuran yang diperhitungkan secara
proporsional akan membantu pembaca dalam memilih informasi yang perlu
didahulukan. Jangan sekali- sekali berpikir bahwa semua informasi yang
disajikan itu penting sehingga semua elemen dibuat besar dan mencolok. Cara
seperti ini kurang efektif, hasilnya tampak seperti suasana pasar malam yang crowded, semua berteriak ingin
diperhatikan. Anda harus menentukan hierarki visual, yaitu mulai dari yang
sangat penting, penting dan kurang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar